Koperasi Wisata Mina Bahari 45

Koperasi Wisata Mina Bahari 45, berlokasi di kawasan Pantai Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, fokus pada pelelangan ikan dan wisata bahari. Saat ini, koperasi tersebut memiliki 875 anggota aktif.

Koperasi Wisata Mina Bahari 45 adalah salah satu koperasi yang bergerak di bidang pelelangan ikan dan wisata bahari, berlokasi di kawasan strategis Pantai Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Koperasi ini telah berdiri kokoh dengan jumlah anggota mencapai 875 orang, yang mayoritas merupakan nelayan lokal dan masyarakat sekitar kawasan pesisir.

Sebagai koperasi yang terintegrasi dengan sektor kelautan dan perikanan, Koperasi Wisata Mina Bahari 45 tidak hanya mengandalkan sektor pelelangan ikan, tetapi juga mengembangkan wisata bahari yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pengunjung dapat menikmati suasana pantai sekaligus merasakan wisata kuliner hasil laut segar yang langsung ditangkap oleh nelayan setempat. Inovasi di bidang wisata ini tidak hanya memperkuat daya tarik wisata Pantai Depok, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata yang berkembang pesat.

Produk Unggulan: Ikan Kaleng dengan Citarasa Nusantara

Salah satu produk unggulan Koperasi Mina Bahari 45 yang telah dikenal luas adalah ikan kaleng dengan cita rasa khas nusantara. Produk ini berhasil menembus pasar regional dan internasional. Selain didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa dan Bali, produk ikan kaleng koperasi ini juga diekspor ke sejumlah negara seperti Perancis, Hongkong, Kanada, Belanda, Malaysia, dan Singapura. Berbagai variasi olahan ikan kaleng yang diproduksi koperasi ini memiliki keunikan tersendiri dan berhasil menarik minat pasar global.

Produk andalan mereka meliputi:
– Tuna Balado: Ikan tuna segar dalam olahan saus balado pedas, cocok untuk pecinta masakan pedas.
– Botok Lemi Telur Rajungan: Olahan tradisional yang menggunakan telur rajungan dengan bumbu khas botok lemi.
– Sup Ikan Patin: Sup ikan patin dengan kuah yang kaya akan rempah, memberikan sensasi segar dan lezat.
– Mangut Lele: Ikan lele dimasak dengan bumbu mangut yang memiliki rasa gurih dan sedikit pedas.
– Garang Asem Ikan Patin dan Nila: Ikan patin dan nila yang diolah dengan bumbu garang asem khas Jawa Tengah.
– Terasi Panggang Bubuk: Terasi panggang yang diolah menjadi bubuk dengan rasa khas dan aroma kuat.
– Cumi Sambal Ijo: Olahan cumi yang dipadukan dengan sambal ijo, memberikan cita rasa pedas segar.

Produk-produk kaleng ini tidak hanya menawarkan rasa otentik Indonesia, tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas tinggi, menjadikan produk ini semakin diminati oleh pasar internasional.

Proses Produksi yang Tersertifikasi

Unit pengolahan ikan koperasi ini telah mendapatkan berbagai sertifikasi penting seperti Good Manufacturing Practices (GMP), BPOM, Halal, dan HACCP. Sertifikasi ini memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan kualitas yang sangat tinggi, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Setiap bulannya, unit pengolahan ikan mampu mengolah bahan baku sebanyak 2,2 ton yang semuanya diperoleh dari nelayan lokal, sehingga turut mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.

Keberhasilan dalam menjaga kualitas produk ini tidak hanya berdampak pada kredibilitas koperasi, tetapi juga meningkatkan omzet penjualan. Dengan produksi dan pemasaran yang berjalan lancar, koperasi mampu mencatat perputaran uang sebesar Rp45 juta hingga Rp57 juta per bulan, yang terus berkembang seiring dengan peningkatan permintaan baik dari pasar lokal maupun ekspor.

Dukungan dari Pemerintah dan Akses Pembiayaan

Pencapaian yang diraih oleh Koperasi Wisata Mina Bahari 45 tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pada tahun 2015, koperasi ini mendapat bantuan berupa Sentra Pengolahan Ikan yang dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp2,2 miliar. Fasilitas ini menjadi pusat produksi utama yang dilengkapi dengan teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas hasil olahan ikan.

Selain itu, koperasi juga mendapatkan akses pembiayaan dari Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) KKP pada tahun 2018 dengan dana mencapai Rp2,5 miliar. Dana ini digunakan untuk memperluas kapasitas produksi dan memperkuat jaringan distribusi, baik di pasar domestik maupun luar negeri.

Usaha Lainnya yang Dimiliki Koperasi

Selain berfokus pada produksi dan pemasaran ikan kaleng, Koperasi Wisata Mina Bahari 45 juga mengelola berbagai usaha lain yang turut mendukung keberlanjutan koperasi dan kesejahteraan anggotanya. Usaha-usaha tersebut meliputi:

1. Unit Simpan Pinjam (USP)
2. Unit Parkir
3. Unit Pabrik Es (Jasa Pemasaran dan Penggilingan)
4. Unit Pasar Ikan
5. Unit Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
6. Unit Retribusi PKL & Sewa Kios
7. Unit Kolam Renang
8. Unit Pengelolaan Meeting Room
9. Unit Pengolahan Ikan (UPI)

Revisi ini menyempurnakan penulisan untuk konsistensi dan ketepatan ejaan.

Dengan berbagai usaha yang dimiliki, koperasi ini tidak hanya menjadi pusat perekonomian lokal tetapi juga menjadi penggerak utama dalam pemberdayaan masyarakat pesisir. Kombinasi antara sektor perikanan dan pariwisata telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kesimpulan

Koperasi Wisata Mina Bahari 45 merupakan contoh nyata bagaimana koperasi dapat berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di sektor perikanan dan wisata bahari. Dengan dukungan dari pemerintah, inovasi produk unggulan, dan berbagai usaha pendukung, koperasi ini terus berkembang menjadi entitas yang kuat dan berkelanjutan, memberikan manfaat besar bagi anggota dan masyarakat luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *